INGAT DEWI KILISUCI

Sebuah webblog yang saya buat untuk merekam atau menulis kembali apa yang jadi status saya yang ada di facebok, atau kejadian , peristiwa dari yang saya alami. Supaya tidak hilang begitu saaj, dan bisa di baca oleh semua orang , siapa tahu bisa jadi inspirasi.
Kritik dan sran yang membangun akan sangat saya harapkan.
Terima kasih.

Senin, 12 Oktober 2009

LEGENDA DEWI KILISUCI KEDIRI

Panasnya terik matahari masih terasa sejuk dipuncak Gunung Kelud. Gunung yang berada di
Kabupaten Kediri Jawa Timur tersebut benar-benar menawarkan keindahan
panorama alam yang menakjubkan. Proses Larung sesaji Kelud, keluar dari terowongan
Bupati Kab. Kediri, Soetrisno dan Kadisparta Jatim, Harun di lereng bibir kawah Gn. Kelud Rally mobil nasional di puncak Kelud.


GUNUNG Kelud menurut legendanya bukan berasal dari gundukan tanah meninggi secara alami. Seperti Gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat,Gunung Kelud terbentuk dari sebuah
pengkhianatan cinta seorang putri bernama Dewi Kilisuci terhadap dua raja sakti mahesa Suro dan Lembu Suro. Kala itu, Dewi Kilisuci anak putri Jenggolo Manik yang terkenal akan
kecantikannya dilamar dua orang raja. Namun yang melamar bukan dari bangsa manusia, karena yang satu berkepala lembu bernama Raja Lembu Suro dan satunya lagu berkepala kerbau bernama Mahesa Suro.Untuk menolak lamaran tersebut,Dewi Kilisuci membuat sayembara yang tidak mungkin dikerjakan oleh manusia biasa, yaitu membuat dua sumur di atas puncak gunung Kelud, yang satu harus berbau amis dan yang satunya harus berbau wangi dan harus selesai dalam satu malam atau sampai ayam berkokok.
Akhirnya dengan kesaktian Mahesa Suro dan Lembu Suro, sayembara tersebut disanggupi. Setelah berkerja
semalaman, kedua-duanya menang dalam sayembara. Tetapi Dewi Kilisuci masih belum mau diperistri. Kemudian Dewi Kilisuci mengajukan satu permintaan lagi. Yakni kedua raja tersebut harus membuktikan dahulu
bahwa kedua sumur tersebut benar benar berbau wangi dan amis dengan cara mereka berdua harus masuk ke
dalam sumur. Terpedaya oleh rayuan tersebut, keduanyapun masuk ke dalam sumur yang sangat dalam tersebut. Begitu mereka sudah berada di dalam sumur, lalu Dewi Kilisuci memerintahkan prajurit Jenggala untuk menimbun keduanya dengan batu. Maka matilah Mahesa Suro dan Lembu Suro. Tetapi sebelum mati Lembu Suro sempat bersumpah dengan mengatakan. ÓYoh, wong Kediri mbesuk bakal pethuk piwalesku sing makaping kaping yoiku. Kediri bakal dadi kali, Blitar dadi latar, Tulungagung bakal dadi Kedung.
(Ya, orang Kediri besok akan mendapatkan balasanku yang sangat besar. Kediri bakal jadi sungai, Blitar
akan jadi daratan dan Tulungagung menjadi danau. Dari legenda ini akhirnya masyarakat lereng Gunung
kelud melakukan sesaji sebagai tolak balak supah itu yang disebut Larung Sesaji.

Acara ini digelar setahun sekali pada tanggal 23 bulan surau oleh masyakat Sugih Waras. Tapi khusus pelaksanaan tahun 2006 sengaja digebyarkan oleh Bupati Kediri untuk meningkatkan
pamor wisata daerahnya. Pelaksanaan acara ritual ini juga menjadi wahana promosi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan untuk datang ke Kediri. Bagaimanapun aktivitas Gunung Kelud dengan segala pernak perniknya menjadi salah satu obyek wisata unggulan di Kabupaten Kediri.
Masuk Terowongan Lokasi Larung Sesaji ini sebenarnya tidak jauh, hanya sekitar 500 meter. Namun karena medannya naik turun,maka bisa membuat kaki kepenatan. Apalagi iring-iringan peserta upacara harus memasuki sebuah terowongan Gresco 2 yang diameternya sekitar 4 meter. Menariknya, kondisi terowongan
yang gelap gulita itu hanya dihiasi lampu petromaks dan lilin pada saat pelaksanaan larung sesaji. Terowongan yang membelah lereng Gunung Kelud ini panjangnya sekitar 200 meter. Kondisinya sangat mirip Tunnel Migbay Los Angeles yang cukup popular karena pernah menjadi ikon event pembuatan film King Kong produksi Hollywood. Begitu keluar dari terowongan ini, maka terlihatlah pemandangan indah kawah Gunung Kelud yang berwarna kehijau-hijauan. Air kawah seluas 12 Ha posisinya diapit 3 Gunung yakni Gunung Kelud, Gajah mungkur dan Sumbing begitu indah dan memesona. Pintu keluar terowongan menggunakan jalan setapak di atas tanah keras bebatuan, dengan menuruni tangga trapping beton kira kira 100 meter. Yang menarik, ketika kita memasuki bibir kawah Gunung Kelud peserta Larung Sesaji tidak boleh menggunakan alas kaki.
Maksud Larung Sesaji ini sebagai tanda rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat Lereng Gunung Kelud tepatnya berbagai sumber)
Kawasan Gunung Kelud terletak kurang lebih 35 Km dari kota Kediri atau 120 Km dari ibukota Provinsi Jawa Timur Surabaya. Termasuk gunung api aktif dengan ketinggian 1.730 meter di atas permukaan laut (mdpl). Panorama pegunungan indah yang alami dan udara sejuk membuat wisatawan kerasan berlama-lama di
kawasan ini.
Obyek Wisata Kelud sangat cocok bagi mereka yang berjiwa petualangan (adventure). Di antara panjat tebing, lintas alam, camping ground. Bahkan baru-baru ini dijadikan check point rally mobil nasional 2006. Jalan menuju Gunung Kelud sudah hotmiks dan dapat dilalui segala jenis kendaraan. Akan tetapi sebaiknya jangan menggunakan mobil sedan, karena 3 km menjelang masuk pintu gerbang terdapat tanjakan yang cukup terjal,
yakni kemiringan 40 derajat yang panjangnya sekitar 100 meter. Gunung Kelud hingga kini telah mengalami 28 kali letusan yang tercatat mulai tahun 1000 sampai 1990. Secara kontinu dalam pengawasan Direktorat
Vulkanologi dan Metigasi Bencana Geologi Bandung yang bermarkas di Desa Sugih
Waras. (*)
Cocok untuk Kegiatan Adventure
Travel Club Edisi 175/Agustus 2006/Th. XVIII 29

4 Comments:

  1. songgojiwo said...
    Setiap penolakan mungkin akan sgt menyakitkan, maka dewi kilisuci mencoba mensiasati ketidak mauannya dgn cara memberi syarat yg sebenarnya hnylah agr mereka tidak bisa menyanggupinya. Namun dewikilisuci lupa bahwa sesungguhnya mereka adalh org-org sakti sehingga segala janji harus di tepati. Dan ketika janji tdk bisa ditepati maka terjadilah sesuatu hal yg jauh lebih buruk daripada yg sebelumnya
    INGAT DEWI KILISUCI said...
    he..he...iya kakang,mungkin inilah peljaran hidup buat kita semua,,,,,,,,semua maslah harus dipecahkan dengan kepala dingin,,sabar,,,,dan sesuai dengan kemampuan kita. di cari solusi yang lebih baik,yang tidak saling merugikan satu sama lain...win-win solution....
    songgojiwo said...
    Ada satu hal yg srg dilupakan manusia modren zaman ini adalh mereka lebih suka mengandalkan kemampuan analisis logikanya , melupakan analisis rohani yg sesungguhnya lebih pandai daripada logika pikiran manusia yg paling terpandai sekalipun yang ada didunia. Karena analisis rohaniyah berhubungan lgsung dgn Hidayah-Nya...
    Abang Kumis said...
    Sebagian berita dalam legenda perlu dapt segera di revisi karena sudah tidak sesuai dengan kondisi gunung KElud sekarang. Sekarang G Kelud sudah tidak punya kawah lagi tetapi Gunung anakan yang menyembul dari Kawah Gunung Kelut itu yang sekrang menjadi isi kawah yangt dulu memesona hati.

Post a Comment